Bulan Juni 2022 Kota Denpasar tercatat mengalami inflasi setinggi 0,72 persen yang ditunjukkan dengan peningkatan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) dari 109,90 pada Mei 2022 menjadi 110,69 pada Juni 2022. Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender (year to date/ytd) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2022 terhadap Juni 2021 atau year on year/ YoY) tercatat masing-masing setinggi 4,11 persen dan 5,64 persen.
Dari sebelas kelompok pengeluaran, tujuh kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi yaitu: kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) sebesar 2,19 persen; kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga) sebesar 1,52 persen; kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/restoran) sebesar 0.63 persen; kelompok V (kesehatan) sebesar 0,50 persen; kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) sebesar 0,35 persen; kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga) sebesar 0,07 persen; kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan) sebesar 0,01 persen. Sementara itu tiga kelompok pengeluaran lainnya tercatat mengalami deflasi yaitu kelompok VI (transportasi) sebesar -0,33 persen; kelompok II (pakaian dan alas kaki) sebesar -0,26 persen; dan kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya) sebesar -0,05 persen. Sedangkan satu kelompok pengeluaran lainnya tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan yaitu kelompok IX (pendidikan).
Dari 90 kota amatan inflasi Nasional tercatat 85 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Gunungsitoli (Sumatera utara) setinggi 2,72 persen, sedangkan deflasi terdalam tercatat di Kota Kendari (Sulawesi Tenggara) sedalam 0,61 persen. Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Kota Denpasar dengan inflasi 0,72 persen menempati urutan ke-46 dari 85 kota yang mengalami inflasi.