Bulan Februari 2023 Kota Denpasar tercatat mengalami inflasi setinggi 0,04 persen yang ditunjukkan dengan peningkatan Indeks Harga Konsumen (tahun dasar 2018=100) dari 113,87 pada Januari menjadi 113,91 pada Februari 2023. Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender (year to date/ytd) dan tingkat Inflasi tahun ke tahun (Februari 2023 terhadap Februari 2022 atau year on year /yoy) tercatat setinggi 0,65 persen dan 6,37 persen.
Dari sebelas kelompok pengeluaran, lima kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi (m to m) yaitu kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga) sebesar 0,71 persen; kelompok I (makanan, minuman, dan tembakau) sebesar 0,47 persen; kelompok VIII (rekreasi, olahraga, dan budaya) sebesar 0,36 persen; kelompok II (pakaian dan alas kaki) sebesar 0,17 persen; dan kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/restoran) sebesar 0,05 persen. Sedangkan empat kelompok pengeluaran lainnya tercatat mengalami deflasi yaitu kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga) sebesar -1,88 persen; kelompok VI (transportasi) sebesar -0,45 persen; kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) sebesar -0,12 persen; dan kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan) sebesar -0,06 persen. Sementara itu, kelompok V (kesehatan), dan kelompok IX (pendidikan) tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau tercatat stagnan.
Dari 90 kota amatan inflasi Nasional tercatat 63 kota mengalami inflasi dan kota lainnya tercatat mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Ternate (Maluku Utara) setinggi 1,85 persen, sedangkan deflasi terdalam tercatat di Kota Gunungsitoli (Sumatera Utara) sedalam 0,98 persen. Jika diurutkan dari inflasi tertinggi maka Kota Denpasar dengan inflasi setinggi 0,04 persen menempati urutan ke-60 dari 63 kota yang mengalami inflasi.